Oleh : Sonya E. Simamora
Suara USU, Medan. Pembukaan coffeeshop USU akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan civitas akademik USU. Lantaran pembukaannya yang dianggap terkesan terburu-buru. Ditambah situasi pandemi dimana kampus juga menerapkan sistem daring.
“Memang penilaian awal terkesan buru-buru untuk melakukan pembukaannya. Walaupun ini masih soft-opening. Dilihat dari sistem pembayaran yang masih harus cash sedangkan saat ini pembayaran melalui pihak ketiga (OVO,Gopay, DANA) sudah menjadi keharusan. Lalu, tangga untuk naik keatas belum juga selesai (masih dalam pembangunan), juga berkaitan dengan prokes masih sangat minim sekali. Tidak adanya pengecekan suhu tubuh yang dilakukan, mahasiswa bisa kelaur masuk dengan seenaknya tanpa menjalani prokes yang ketat,” ujar T.M Khairi Arizaldi.
T.M Khairi Arizaldi selaku bendahara umum HIPMI PT USU periode 2021/2022 juga menuturkan dari segi entrepneurship pembukaan coffeeshop merupakan terobosan yang sangat mendukung bagi mahasiswa penggiat bisnis. Namun, pembukaan coffeeshop di masa pandemi bukan waktu yang tepat.
“Inovasi coffeeshop USU ini adalah langkah strategis yang harus kita dukung bersama namun pada saat ini kita harus lebih mementingkan keselamatan bersama. Dan pembukaan cafe disaat pandemi dan USU sedang daring sangat dinilai tidak ber-empati. Boleh melakukan pembukaan cafe tersebut, namun harus diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat juga,” sambungnya.
Selain itu, hal yang juga disayangkan HIPMI PT USU sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan pembuka coffeeshop. Padahal HIPMI PT USU merupakan organisasi kemahasiswaan USU bidang kewirausahaan yang tidak seharusnya diabaikan.
“Jujur, kita semua di HIPMI PT USU ini tidak tahu ada pembukaan coffeeshop tersebut. Jadi, dalam proses pembukaan HIPMI PT USU tidak terlibat sama sekali dalam perencanaan, diskusi, hingga pembukaan,” ungkapnya kecewa.
“Lebih baik kedepannya, jika pihak dari kampus ingin membuat suatu kegiatan yang berkaitan dengan kewirausahaan baiknya berkordinasi dengan HIPMI PT USU, mengingat HIPMI PT USU adalah salah satu wadah untuk para pengusaha muda khususnya di lingkugnan kampus kita,” tutupnya.
Memilki tanggapan tersendiri, Winny January mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis lebih mendukung pembukaan coffeeshop USU di masa sekarang ini. Sebab itu merupakan lonjakan yang signifikan bagi kampus terkhusus bagi mahasiswa entrepneur untuk mengembangkan potensi kewirausahaan.
“Sebenarnya banyak mahasiswa yang kurang setuju. Kuliah masih online, tapi pembukaan coffeshop USU tetap jalan. Sebenarnya itu adalah 2 hal yang berbeda, membuka usaha output berbeda dengan membuat ribuan mahasiswa USU kelas offline. Untuk mahasiswa entrepneur itu merupakan fasilitas yang sangat membantu untuk tidak berleha-leha walau kondisi saat ini kurang mendukung untuk beraktifitas lebih jauh dari zona aman,” terang Winny
Mahasiswi FEB ini juga mengutarakan bahwa dirinya tidak tahu soal pembukaan coffeeshop tersebut, hanya mendengar informasi dari organisasi lain yang diikutinya.
Redaktur : Muhammad Fadhlan Amri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.