SUARA USU
Kabar Kampus Kabar SUMUT

Serunya Belajar Melalui Media Youtube untuk Platform Pengembangan Diri Anak

Oleh: Redaksi

Suara USU, MEDAN. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan sebuah bentuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan bekerja secara langsung atau turun lapangan, serta diarahkan dengan supervisi yang berkompeten.  Kegiatan ini juga di laksanakan oleh salah satu Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP USU, Azizzi Munawwar Simbolon NIM 190902062.

Dimana Azizzi di bimbing oleh Supervisor Sekolah yaitu Ibu Berlianti, M.SP dan dosen pengampu mata kuliah PKL ini yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga, S,Sos, M.Kesos. Dalam PKL 1 ini, Azizzi membahas bagaimana Media Youtube bisa menjadi platform belajar yang asyik serta dapat meningkatkan minat belajar dan juga minat pengembangan diri pada anak di Panti Asuhan Ora Et Labora Nusantara Medan yang berlokasi di Jl. Perkutut No. 44, Helvetia Tengah, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara. Pelaksanaan PKL inipun telah berjalan selama kurang lebih 3 bulan, yaitu dari tanggal 25 Februari 2022 sampai 10 Juni 2022 dan dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari Jumat dan Sabtu.

Pada praktikum ini setiap individu mahasiswa diharapkan dapat membuat dan melakukan mini project yaitu mengaplikasikan metode Case Work dalam menyelesaikan masalah klien. Tetapi, sebelum melakukan mini project, Azizzi dengan kedua rekannya yaitu Tabita dan Aisyah melakukan pendekatan terlebih dahulu di beberapa minggu awal, yaitu dengan melakukan berbagai kegiatan seperti mewarnai, belajar menghitung, membaca cerita lalu menceritakannya kembali, maupun bermain games-games seru.

Tak hanya itu, Azizzi dan para rekannya juga melakukan kegiatan piknik outdoor sambil membuat sop buah bersama-sama dan pergi rekreasi berenang. Azizzi juga menempelkan poster pada panti tersebut yang bertemakan “Persahabatan”, tujuan ditempelnya poster ini adalah guna meningkatkan jiwa bersosial anak-anak di panti tersebut.

 

Pada bulan berikutnya, Azizzi pun mulai melakukan mini project dengan klien yang berinisial IL yang berusia 13 Tahun. IL memiliki permasalahan dengan kepercayaan dirinya, ia sering merasa belakangan ini semangat belajarnya menurun, ia juga jadi sering bermalas-malasan dan kesulitan untuk fokus. Dalam membantu klien untuk kembali meningkatkan kepercayaan dirinya serta semangat belajarnya, Azizzi menggunakan metode Case Work melalui tahap intervensi secara umum. Adapun proses penyelesaian masalah IL, yaitu:

  1. Engagement, Intake, Contract: tahap ini berisikan pendekatan kepada klien, kemudian menjelaskan profesi dan kesepakatan kontrak atau perjanjian berapa lama intervensi yang dilakukan.

Pada tahap ini, Azizzi melakukan pendekatan dengan IL melalui diskusi yang mengarahkan kepada harapan yang ingin dicapai oleh IL. Azizzi juga mendengarkan curhatan IL mengenai bagaimana ia merasa semangat belajarnya yang menurun dikarenakan IL kerap terpengaruh dengan teman teman di lingkungan sekitarnya yang suka mengajaknya bermain dan bermalas-malasan. Kemudian Azizzi menjelaskan profesi pekerja sosial kepada IL yang bersedia membantunya dalam menyelesaikan masalahnya dan terakhir membuat kesepakatan kontrak yang berisikan jangka waktu proses intervensi berjalan.

  1. Assessment: tahap ini berisikan tahap penyelesaian masalah dengan mengetahui penyebab dan potensi yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan atau meminimalisir masalah yang dihadapi klien.

Pada tahap ini, Azizzi menggunakan Form Assessment dan Tools Assessment Ecomap. Tools Ecomap ini sangat membantu Azizzi untuk mengetahui hubungan IL dengan orang-orang disekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, Azizzi menyimpulkan bahwa penyebab menurunnya semangat belajar dan kepercayaan diri IL adalah IL yang mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya, yaitu lingkungan pertemanannya di sekolah maupun di panti tempat IL bertinggal. IL mengaku ia belakangan ini selalu mengiyakan ajakan temannya untuk bermain dan bermalas-malasan, sehingga IL mulai terbawa arus dan mulai malas belajar di rumah maupun di sekolahnya. Namun IL juga memberitahu bahwasannya di sekolah masih ada mata pelajaran yang ia senangi, yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan IL memiliki minat yang tinggi dalam berbicara di depan umum, atau berpidato.

  1. Planning/Perencanaan: tahap ini berisikan tentang penentuan strategi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah klien.

Pada tahap ini, Azizzi melibatkan IL untuk menentukan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah IL. Di tahap ini Azizzi dan IL menyepakati bahwa strategi yang digunakan ialah mengasah minat IL guna meningkatkan kepercayaan diri dan minat belajarnya. Kebetulan IL sangat gemar menonton youtube, maka dari itu kami menyepakati strategi yang digunakan ialah belajar public speaking melalui media Youtube serta di iringi dengan diskusi dengan Pekerja Sosial guna memberi motivasi dan tips-tips public speaking.

Metode pembelajaran ini juga didukung dengan pendapat ahli yaitu pendapat dari Sudjana dan Rivai (2011:2) yang  menyatakan manfaat media dalam proses belajar siswa yaitu pertama, supaya perhatian lebih tertuju pada materi pada saat belajar sehingga semangat belajar pun semakin meningkat.

Kedua, materi ajar lebih jelas sehingga tujuan dalam kegiatan belajar mengajar mampu tercapai dan siswa mampu menguasai materi dengan baik. Ketiga, siswa banyak melakukan kegiatan pada saat belajar sebab siswa tidak hanya mendengarkan materi yang diberikan guru tetapi siswa memiliki kegiatan lain seperti melakukan pengamatan, mempraktekan sesuatu dan masih banyak yang lainnya.

  1. Intervensi: tahap ini berisikan pelaksanaan program yang telah direncanakan dengan tujuan memberikan perubahan. Sebelum melaksanakan pembelajaran melalui media Youtube, Azizzi memberikan konseling terlebih dahulu kepada IL tentang alasan mengapa minat belajar dan kepercayaan diri IL yang menurun. Kemudian Azizzi juga memberi saran kepada IL untuk memilih lingkungan pertemanan yang lebih positif serta mencoba untuk menjadi contoh dan pengaruh yang baik bagi lingkungan sekitarnya sehingga IL tidak lagi terpengaruh melainkan menjadi pengaruh yang baik.

Pada program ini, Azizzi membantu IL untuk memberikan materi berupa video-video pembelajaran public speaking serta beberapa video podcast yang dapat mengasah kemampuan public speaking IL. IL juga tampak bersemangat dengan program ini, dengan program belajar melalui media Youtube ini IL tetap dapat melakukannya ketika Azizzi sedang tidak membimbingnya.

Setelah menonton beberapa video yang diberikan, Azizzi juga mengajak IL untuk berdiskusi mengenai Public Speaking, Azizzi memberi motivasi sekaligus tips-tips public speaking yang baik guna mengasah skill public speaking IL.

  1. Evaluasi: tahap ini berisikan monitoring dan control terhadap client, sekaligus memastikan sasaran dan tujuan tercapai.

Pada tahap ini, terlihat peningkatan yang signifikan dalam semangat IL. Hal ini bisa dilihat pada saat Azizzi tiba di panti untuk melakukan Evaluasi, IL terlihat sedang menonton salah satu video yang diberikan.

Pengurus dan kakak asuh panti juga mengatakan IL kerap mempraktikkan skill public speakingnya sendiri didepan kaca. IL sendiri juga mengakui bahwasannya sekarang ia merasa lebih percaya diri ketimbang sebelumnya.

Di sekolahnya, IL menjadi lebih aktif terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, ia selalu menunjuk dirinya ketika gurunya bertanya “apakah ada yang bersedia untuk maju kedepan?”

Hal ini tentu saja dapat disimpulkan bahwa tujuan Azizzi untuk meningkatkan minat belajar serta kepercayaan diri IL sudah tercapai.

  1. Terminasi: tahap ini merupakan tahap dalam penghentian proses pemberian bantuan oleh Peksos dengan Klien. Dalam tahap ini, Azizzi menghentikan proses pemberian bantuan kepada IL. Karena IL sudah lebih percaya diri dan minat belajarnya juga sudah meningkat menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Azizzi juga melihat IL sudah dapat konsisten dalam belajarnya sehingga tidak lagi diperlukan bimbingan oleh Azizzi.

Pada akhir PKL, Azizzi memberikan reward kepada IL berupa sebuah buku mengenai cara sukses dalam Public Speaking guna menjadi pembimbing IL kedepannya setelah sudah tidak didampingi dan dibimbing lagi oleh Azizzi. IL dan Pihak Panti pun mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan dukungan belajar dari Azizzi.


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

USU adakan Sidang Terbuka dengan Tema Growing Together Through Innovation, Transformation, and Sustainability sebagai Puncak Dies Natalis ke-71

redaksi

Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Bahasa Inggris Pada Anak di Panti Asuhan Yayasan Rumah Bakti Kasih Anak Indonesia Bersama Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU

redaksi

Apakah Penggunaan Baliho Caleg Worth It?

redaksi