Foto: Ig Baskara Putra/Hindia
Penulis: Yulia Putri Hadi
Suara USU, Medan. Apakah kamu sedang punya mimpi dan pencapaian yang ingin digapai tapi bingung untuk mengambil langkah? Apakah kamu sedang merasa tidak percaya diri ketika melihat teman-teman sebaya sudah wisuda lebih cepat, mendapat pekerjaan yang baik, sukses memulai usaha atau telah menemukan pasangan hidupnya?
Jika iya, berarti kamu sudah mulai memasuki fase quarter life crisis. Quarter life crisis berarti krisis yang dialami di usia seperempat abad yakni 25 tahun, namun tidak menutup kemungkinan usia 20 awal sudah mengalaminya.
Mengutip Kumparan, quarter life crisis adalah istilah untuk menggambarkan sebuah periode dalam kehidupan yang membuat kita sering merasa ragu, cemas, dan bingung dengan tujuan hidup. Biasanya kondisi ini akan membuat kita menyadari bahwa ada suatu hal yang harus diubah dalam hidup, namun kita tidak tahu apa dan bagaimana cara untuk memulainya.
Untukmu yang sedang berada di fase ini, mari sejenak mendengarkan dan memaknai lagu Hindia yang berjudul “Besok Mungkin Kita Sampai”.
Salah satu lagu dari album “Menari dengan Bayangan,” ini mengisahkan tentang problematika kebimbangan anak muda yang hidupnya masih tak jelas arahnya, tetapi kerap diburu dan dituntut oleh orang-orang sekitar. Meski demikian, lagu ini dikemas dengan nada yang optimis, seolah mengajak untuk bangkit dari keterpurukan.
Stella bertemu pasangannya
Adrian ke Australia
Kawan-kawan pergi S-2
Namun tujuanku belum tiba
Bait yang satu ini merupakan bagian yang paling ‘kena’. Ketika teman seumuran sudah berlari sangat kencang, ada yang sudah menikah dan punya anak, ada yang melanjutkan pendidikan yang tinggi, ada yang sudah berkarier mapan, membeli rumah dan mobil mewah. Sementara kamu belum jadi apa-apa. Mungkin belum kunjung menyelesaikan skripsi, atau masih menganggur dan cari pekerjaan, atau bahkan belum jelas mau melangkah ke mana. Kamu pun tertekan dan semakin merasa tertinggal.
Kuatkanlah dirimu
Atas pertanyaan yang memburu
Tentang masa depan, pernikahan, pendidikan, pekerjaan, keimanan
Dalam fase ini, kamu juga akan mulai menghadapi segala macam pertanyaan dan tuntutan dari orang-orang sekitar yang memburu. “Kapan wisuda? kapan nikah?kerja dimana? berapa gajinya?” dan semacamnya.
Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Katakan pada dirimu
Besok mungkin kita sampai
Besok mungkin tercapai
Melalui bagian reffrain ini, Hindia menyampaikan bahwa hidup bukanlah untuk membanding-bandingkan. Hidup bukanlah perlombaan siapa yang lebih dulu sampai, karena setiap orang punya tujuan yang berbeda. Setiap orang punya jalan dan waktunya masing-masing.
Berhentilah membanding-bandingkan. Tingkatan dan progress setiap orang dalam kehidupan pasti berbeda-beda. Pencapaian setiap orang tidak mesti sama.
Tentukanlah sendiri target apa yang ingin kita capai. Kerjakan dan tekunilah semaksimal mungkin. Pada waktunya, kau akan sampai pada tujuanmu.
Untuk yang sedang menyusun skripsi, untuk yang sedang mencari pekerjaan, untuk yang sedang berproses, apapun itu, selalu semangat! Yakinlah dengan kemampuanmu. Besok mungkin kita sampai.
Hidup bukan saling mendahului
Bermimpilah sendiri-sendiri
Yuk, sama-sama kita dengarkan full lagunya!
Redaktur Tulisan: Kurniadi Syahputra
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.